Langsung ke konten utama

Pengalaman Magang Menjadi Content Writer di Maboor ID



Banyak orang yang sudah mengetahui keuntungan magang apalagi untuk terjun ke dunia kerja, jika kamu belum mengetahuinya, silahkan cek postingan saya sebelumnya disini.

Saat ini saya sudah berada di akhir semester 4 disalah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Meskipun program magang yang diadakan oleh kampus saya belum diadakan semester ini, tetapi di semester 3 kemarin saya sudah menjalankan program magang yang diadakan oleh salah satu usaha bidang konveksi di daerah Godean Yogyakarta yaitu di Maboor ID (perusahaan dibawah Sablon Jogja ID).

Periode magang yang saya jalankan yaitu selama tiga bulan, mulai dari bulan November hingga Januari 2018. Pertama kali saya melihat open recruitment program tersebut di salah satu akun instagram lowongan kerja di Yogyakarta. Saya langsung tertarik untuk mengikuti program tersebut karena salah satu posisi yang ditawarkan adalah Content Writer atau penulis konten, yang mana posisi yang sangat saya minati sejak awal kuliah.

Pada poster lowongan magang tersebut juga dituliskan bahwa yang magang disana akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti mendapatkan pengalaman kerja, mendapatkan motivasi berbisnis di usia muda, relasi positif di tempat magang, dan keunutungan lain yang menurut saya akan sangat bagus jika bisa saya miliki. Terlebih lagi, syarat yang dibutuhkan juga tidak sulit bagi saya untuk mendaftarkan diri.

Pertama kali yang saya lakukan ketika mendapat informasi lowongan magang tersebut adalah mengisi link yang tertera didalam poster, kemudian saya hanya menunggu beberapa saat, dan.. saya mendapatkan pesan WhatsApp yang berisikan panggilan interview atau wawancara di kantor Sablon Jogja ID dan membicarakan kelanjutannya.

Pada proses wawancara, awalnya saya merasa gugup, namun saya dengan percaya diri masuk ke ruang interview dan memperkenalkan diri dan membicarakan tentang kesepakatan selama magang. Beberapa hari kemudian, saya mendapat pesan WhatsApp lagi dan ternyata saya sudah dinyatakan diterima di program magang tersebut.

Hari-hari yang saya lewati di masa magang tersebut sangat menyenangkan, saya berangkat dari kost ke tempat magang yang berjarak kurang lebih 13 KM yang memakan waktu kurang lebih setengah jam (jika tidak macet). Dan kembali pulang di sore hari karena saya magang dari pukul 9 pagi sampai pukul 4 sore, dan dalam seminggu minimal 4 hari kedatangan, yang disesuaikan dengan jadwal mata kuliah saya pada semester itu.

Pada saat magang itu, benar saja, saya mendapatkan relasi yang positif disana, saya bertemu dengan beberapa mahasiswa UGM, UNY, UIN dan lulusan dari beberapa mahasiswa universitas ternama di Yogyakarta. Saya juga mendapatkan motivasi dari CEO di Sablon Jogja ID, yaitu mas Najmul, yang juga pada saat itu mewawancarai saya di kantor Sablon Jogja ID.

Di akhir program magang, akhirnya saya mendapat banyak keuntungan untuk diri saya kedepannya. Seperti relasi yang semakin luas, pengalaman kerja, dan juga pengalaman yang bisa saya tulis di resume dan di blog saya pada saat ini!

Saya sangat menyarankan agar siapapun kita sebaiknya menjalankan program magang baik yang ditentukan oleh kampus atau sekolah ataupun tidak, karena pastinya kita mendapat banyak manfaat setelahnya. Let's gain our passion guys.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Wohdkudu: Cocok Buat Mantai Sambil Ngecamp

Selama di Yogyakarta, aku banyak pergi ke tempat-tempat wisata yang ada disini. Mulai dari wisata wajib kunjungan, sampai wisata anti mainstream yang jarang diketahui orang. Mungkin wisata pantai sudah biasa bagi wisatawan, tapi kalau wisata pantai sambil camping kamu sudah pernah belum? kalau belum, wajib dicoba sih sensasinya. Pada bulan desember lalu, kelasku ada mata kuliah Manajemen Media Digital (MMD) yang mengharuskan setiap kelompok membuat konten media digital, kemudian dibuat manajemennya. Wah, kita mau bikin konten apa ya selain konten-konten yang sudah pernah kita buat. Berita, iklan, short movie, sampai web series sudah pernah dibuat. Hmm, kita akhirnya memutuskan buat bikin vlog! Setelah searching sana sini buat nentuin bikin vlog dimana, kita nemu salah satu pantai yang cukup bagus buat sambil ngecamp. Ya, pantai wohkudu ! Disana ada pantai yang disamping kanan kirinya dikelilingi tebing besar. Ditambah pasir putih yang indah, sepertinya ini emang destinasi yang c

Tutorial Memasang Lampu Tumblr Bentuk Kaktus

Lampu tumblr seperti sudah menjadi properti wajib bagi remaja terutama bagi perempuan. Karena selain menghias kamar atau ruangan, lampu tumblr ini bisa jadi menjadi moodbooster atau membantu menaikkan mood bagi yang memasangnya dengan indah. Nah, ada berbagai cara dan juga pola yang bisa menjadi pilihan untuk menghias ruangan dengan lampu tumblr ini. Jika dicari dikolom pencarian pada Google, akan banyak inspirasi yang muncul, seperti dipadukan dengan kelambu, bentuk tulisan, dan sebagainya. Tidak terkecuali juga dilihat di platform YouTube, akan banyak tutorial, namun hampir semuanya sama saja. Menampilkan pola tulisan Dreamer, Dream, atau hanya digantung sedemikian rupa agar terlihat seperti bintang-bintang. Jarang sekali yang mencoba pola yang sesuai keinginan sendiri. Kali ini aku akan membuat tutorial atau cara memasang lampu tumblr dengan pola yang aku inginkan, yaitu berbentuk kaktus! Yuk langsung saja cek caranya.. 1. Tentukan pola yang diinginkan Jika ingin membuat

Cita-cita Menjadi Jurnalis dan Cerita Sebelum Berada di Kampus Ungu

Jurnalis TV yang sedang meliput berita Sebenarnya sejak saya kecil saya bingung ingin memiliki porfesi apa nantinya. Apalagi ketika ditanya oleh guru SD atau SMP, mungkin jawaban saya pada saat itu sama seperti jawaban anak-anak pada umumnya, seperti dokter, guru, arsitek, atau apapun itu yang sudah familiar didengar oleh anak-anak diumur belianya. Namun ketika memasuki usia remaja atau memasuki masa-masa sekolah setelah SMP, kegelisahan itu tiba-tiba muncul, dengan kegelisahan awal antara masuk ke SMA, atau SMK. Tetapi saya pada saat itu terngiang dengan kalimat “Kalau kamu bingung, pilih saja SMK, kalau SMK nanti bisa langsung kerja, atau kalau mau lanjut kuliah juga bisa. Tapi kalau SMA kamu harus kuliah dulu baru bisa kerja.” Dan akhirnya, saya memutuskan untuk masuk ke SMK, soal SMK mana saya masih bingung pada saat itu. Saya mulai kepikiran kalau saya cukup tertarik dengan dunia broadcasting pada saat itu. Menurut saya itu keren, tampil di TV, mengoperasikan alat ya