Jika anda pecinta film, terutama film lokal Indonesia, pastinya sudah tidak asing lagi dengan komunitas-komunitas film yang ada di Indonesia, apabila Anda salah satu pecinta film Indonesia dan bertempat tinggal di daerah Jawa Tengah atau sekitarnya mungkin tidak asing lagi dengan JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival) yang diadakan setiap tahun sejak tahun 2006 di Yogyakarta yang mana menghadirkan keberagaman sinema dari negara-negara di Asia, khususnya Indonesia.
Dilihat dari antusiasme warga Indonesia yang semakin meningkat akan adanya film-film nasional, para sutradara juga tidak berhenti untuk memproduksi film-film Indonesia yang berkualitas. Hal itu ditandai dengan bangkitnya perfilman Indonesia yang dilihat dari jumlah penonton di bioskop setiap tahunnya.
Statistik menunjukkan, pada 2010 ada 75 film nasional yang diproduksi dengan jumlah penonton di bioskop sebanyak 16,8 juta orang. Pada 2016, terjadi lonjakan menjadi 118 judul film yang diproduksi dengan penonton lebih dua kali lipat, yakni 37 juta orang. Tahun 2017, sedikitnya 120 judul film nasional ditayangkan di bioskop dengan 42 juta penonton. Tahun lalu, jumlah penonton bioskop per November diperkirakan menembus 47 juta orang. Dengan data, tidak berlebihan jika dikatakan kondisi perfilman nasional lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Rembug Sinema Jogja hadir untuk menjadi wadah bagi para pecinta dan sutradara film nasional terutama yang berdomisili di Yogyakarta untuk berdiskusi dan sama-sama melihat bagaimana karya film Indonesia pada saat ini.
Terdapat beberapa komunitas yang diikutsertakan dalam acara ini, diantaranya yaitu Yayasan Sinema Yogya, Jogja Film Academy, Klub DIY Menonton, Teater Garasi, serta film-film nasional yang akan di putarkan dalam acara Rembug Sinema Jogja seperti film Kucumbu Tubuh Indahku (Garin Nugroho), Turah (Wicaksono Wisnu Legowo), Harti (Ridho Nugroho), Utang Mlaku (Dimas Alem Savero), Baskara ke Wukur (Latifah Fauziyah), Prenjak (Wregas Bhanutedja). Siko (Manuel Alberto Maja), Tilik (Wahyu Agung Prasetyo), dan Run Boy Run (Aji Aditya).
Film-film yang akan diputarkan tersebut tidak lain bertujuan agar membangun kesadaran masyarakat akan peran film sebagai ekspresi kultural di Indonesia, mendiskusikan permasalahan terkini terkait industri maupun ruang lingkup dunia perfilman, mengapresiasi film nasional, serta menginspirasi filmmaker muda dalam berkarya.
Acara Rembug Sinema Jogja akan dilangsungkan pada hari Jum'at, 12 Juli 2019 berlokasi di Auditorium IFI-LIP Yogyakarta, dimulai pukul 13:00 hingga pukul 18:00 WIB. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai acara ini bisa temukan kami di instagram @rembugsinemajogja. Atau menghubungi contact person Annisa, atau saya sendiri di nomor 0858-9211-4239 (WhatsApp).
Komentar
Posting Komentar